Malang Raya.
Maksudnya perpaduan wilayah kota Malang, kabupaten Malang, dan kota Batu. Dengan cakupan wilayah seluas itu, artinya ada baaaaanyaaaaakkkk banget tujuan wisata yang bisa dipilih. Diulang lagi nih. Baaaaaaaanyaaaaaaakkkk banget. Noh, sampe susah kan ngitung huruf A-nya.
Mulai dari wisata alam, wisata modern, wisata kampung tema, wisata belanja, wisata kuliner, wisata gretongan... tinggal pilih! Walau sebenarnya sih kalau menurut saya sayang banget kalau ke Malang cuma buat nge-mall. Karena mall di Malang masih kalah juga sih kalau dibandingin mall di kota-kota besar lain. Lah, emangnya ada gitu yang jauh-jauh ke Malang cuma buat ke mall? Ada! Percaya deh. Tapi nggak bisa disalahin juga sih. Namanya selera kan beda-beda ya. Ada orang-orang yang emang sukanya refreshing ke pusat perbelanjaan. Belanja belanji ono ini, baru deh dahaga jiwanya bisa 'terpenuhi'.
Dan ada juga yang bilang mau berwisata ke Malang, tapi yang dituju kota Batu. Hahaha... ini agak rancu sih emang ya. Karena kota Batu pernah jadi bagian dari kabupaten Malang, jadi kadang orang luar kota kalau mau ke Jatim Park bilangnya ya mau ke Malang. Mungkin karena emang startnya teteup dari Malang sih. Tuh buktinya apel yang hejo-hejo atau yang ombre kuning-merah disebutnya tetep apel Malang. Padahal mah di kota Malang mana ada pohon apel. Ada juga di kota Batu. Atau di kabupaten Malang sebelah timur yang deket gunung. Kalau di kota Malang sih adanya pohon trembesi di mana-mana buat peneduh jalan.
Ngomongin soal selera, dari segala jenis wisata yang saya sebut di atas, yang paling keluarga kami suka adalah wisata alam. Karena kalau ke tempat wisata modern macam Museum Angkut, Predator Fun Park, Jatim Park, Hawaii Water Park, dan Park Park lainnya (kecuali Park Shin Hye), jujur aja masih kemahalan buat budget kami. Iya donk. Lah itu tempat-tempat yang saya sebut kan harga tiketnya pada hari-hari weekday masih seputar 50ribu sampai 75ribu per orang. Kalau weekend atau peak season malah bisa lebih mahal lagi. Dikali tiga orang, udah masuk nominal ratusan rebu. Belum ngejajan dan bensinnya. Oh tidaaaaakkkk..... maen-maen sekali, makan indomie seminggu donk. Manalah kami ini tipe keluarga yang gatelan. Nggak bisa lihat hari libur tanpa jelong-jelong. Lah kalau tiap sabtu-minggu pergi ke sana, bisa bank to the krut ini mamak. Padahal aslinya sih pengen juga. Tiap kali lihat foto atau review, senjatanya cuma komat kamit baca mantra "belum saatnya...belum saatnya....". Nunggu rejeki lebih lapang, pasti deh ntar dijabanin satu-satu!
Sementara kalau wisata belanja dan kuliner, buat kami sih itu bukan wisata. Tapi kebutuhan. Kalau ada barang yang dibutuhkan ya belanja. Kalau lagi lapar ya beli makan. Hambar banget Tong kalau ke mall cuma window shopping doank! Pikiran bukannya tambah seger, malah jadi makin depresi karena sagala aya di mall. Tapi teu aya nu diangkut. Saya tuh, kalau pas diajakin jalan ke mall terus kebetulan lihat barang yang bagus dan dipengen tapi nggak ada duit, kepikirannya bisa tujuh hari tujuh malam. Dan entah kenapa, tiap kali udah punya duit dan disamperin lagi, kok si barang yang kemaren-kemaren dilihat pake mata miskin bisa kelihatan kinclong bagus memikat hati, sekarang bisa jadi busuk banget pas dilihat lagi setelah punya duit? Jadi nggak puas. Kesimpulannya, kalau beli itu harus pas pengen. Biar euforianya masih menyala-nyala (kalau suami saya denger gini paling cuma melengos sambil bilang modus). Makanya sekalian aja ngehindari tempat belanja kalau nggak ada barang yang diperlukan.
Di kota Malang sekarang udah banyak juga ya taman-taman gratis yang cantik-cantik. Contohnya taman Trunojoyo, taman Singha Merjosari, taman Slamet, jangan lupa juga Alun-Alun, serta taman-taman yang lain. Di tempat kayak gini, anak-anak bisa lari-larian. Bahkan sebagian besar juga udah dilengkapi sama arena bermain anak. Si Pimon juga suka kalau diajakin ke taman karena bisa ketemu banyak teman. Tapi emak bapaknya yang nggak sreg, walau gratis. Secara ini kan selera anak-anak banget. Jadi si anak seneng, ortunya garing. Garing karena bosen, sekaligus garing keriting karena harus keluar keringat ngejar-ngejar si anak yang kalau udah lari-larian, bagai mainan robot-robotan yang diisi baterai jumbo 30 biji. Nggak ada capeknya!
Kesimpulannya, yang paling kami suka adalah wisata alam. Yang temanya gunung, air terjun, hutan pinus, atau pantai. Kalau yang begini barulah level keluarga kami banget. Selain karena tiketnya murah (paling mahal 10ribu per orang), tempatnya adem, dan beneran menyajikan pemandangan atau background yang dibuat sama alam. (Yah... walau beberapa pohon juga harus dikorbankan sih untuk buka lahan parkir atau ngebangun platform-platfom buat spot berfoto. Too bad).
Tapi sekalipun tempat-tempat langganan kami ini murah, tapi Pimon tetap bisa bersenang-senang. Dia bisa main air di sungai dangkal berbatu, main-main tanah atau pasir, lari-larian, dan rambutnya yang kruwil bisa bebas ditiup angin. Itu adalah salah satu cara kami mendidik anak. Membuatnya merasakan alam sekitar dengan seluruh indra yang dia miliki, ngelihat kehidupan orang-orang di desa dengan segala rutinitas yang mungkin asing bagi Pimon, juga berkenalan dan mendengarkan cerita-cerita warga setempat yang asam manis. Showing her that the world may not be perfect, but there's perfection in every corner of the world.
Dan percaya atau nggak, walaupun saya sendiri yakin ini ada kaitannya, Pimon adalah anak yang Alhamdulillah sangat jarang sakit walau cuma sekedar batuk pilek. Membiarkan dia menghirup udara segar, berlarian di antara pepohonan, dan terpapar kondisi yang nggak higienis-higienis amat dari mainan tanah dan air di sungai, bikin dia jadi punya daya tahan tubuh yang bagus. Lebih bagus dari bapaknya, malah. Bener-bener anak mama, deh. (Ehem! Emaknya jumawa).
Nih saya kasih ya beberapa foto tempat wisata alam yang bisa dituju kalau main-main ke Malang. Biar wawasannya nggak cuma Park lagi Park lagi. Emang sih kebanyakan tetep aja lokasinya di kabupaten Malang yang masih berjarak lumayan jauh kalau dari pusat kota. Tapi buat yang pengen ngerasain Malang yang otentik, yang adem dan kesannya 'kota gunung banget' kayak di hikayat-hikayat lama, bolehlah dicoba. (Saya kasih keterangan nama lokasinya aja. Ntar kalau mau info lebih dalam bisa googling atau uprek-uprek di album facebook Ellen Thiastiane).
Pemandangan di desa wisata Gubukklakah, Kabupaten Malang.
Gunung Sari Sunset, Gubukklakah, Kabupaten Malang
Pemandangan dari Taman Goa Pandawa, Dsn Brau, Bumiaji, Kota Batu
Puncak Bidadari, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, via Gubukklakah
Hutan Pinus Semeru, Wajak, Kabupaten Malang
Wana Wisata Winong, Wajak, Kabupaten Malang
Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang
Taman Langit, Gunung Banyak, Kota Batu
Bumi Perkemahan Ledok Ombo, Poncokusumo, Kabupaten Malang
Boonpring Andeman, Turen, Kabupaten Malang
Pantai Sipelot, Pujiharjo, Kabupaten Malang
Coban Cinde, Ds. Benjor, Tumpang, Kabupaten Malang
Bumi Perkemahan Bedengan, Ds. Selorejo, Dau, Kabupaten Malang
Sumber Maron, Pagelaran, Kabupaten Malang
Jalur Lintas Selatan, Kabupaten Malang (banyak pantai berderet-deret di sepanjang jalur ini)
Pantai Bajul Mati, JLS, Kabupaten Malang
Gunung Bromo. The One and Only.
Kalau yang ini sih nggak bisa dikategorikan wisata alam murah, tapi masih lumayanlah.
Bisa dicapai via Malang, Pasuruan, atau Probolinggo.
Maapkeun... foto pantainya cuma ada sedikit. Padahal sesungguhnya di Malang selatan tuh pantai ada segambreng berderet-deret. Ini dikarenakan kami emang nggak begitu napsu berwisata ke pantai. Jauh men! Masih sekitar 2 jam motoran dari rumah kami di pusat kota Malang. Kata adek ipar yang biasa touring sih nggak sampe segitu lama. Tapi ya plisss dweeehhh....! Ngebandinginnya jangan sama bujangan tanpa beban doooonk. Lah saya kan mamak-mamak bohay yang harus megangin bocah. Belum lagi si Pimon itu hobi banget tidur di motor. Jadi tangan kudu kuat kayak Gatotkaca untuk nahan bobot badannya. Seandainya pantai cuma berjarak setengah jam pun tetep aja bakal berasa kayak di ujung Ngeropah kalau sambil bawa balita bobo dan segala gembolan perangnya.
(Makanya toh Papah Sayaaaaangggg!!! Ndang beli mobil! Elek2 second2 ga popo wes pokoknya bukan pick up bekas angkut terasi).
Selain tempat-tempat wisata di atas, ada juga candi-candi bersejarah atau petirtaan kuno. Di Lawang, Malang utara, ada juga kebun teh yang dingin dan teh produksinya itu ueenaakkk banget! Atau untuk yang punya anak kecil, bisa juga memilih tempat wisata edukasi seperti Milkindo atau Taman Kelinci. Di tempat-tempat ini, anak-anak bisa lihat dan pegang-pegang sapi, kelinci atau kuda. Bayar tiketnya murah juga kok.
Milkindo, Kepanjen, Kabupaten Malang
Rabbit Field, Pujon, Kabupaten Malang
Kalau udah dijembrengin gini, kelihatan kan kalau Malang (Raya) bukan cuma berisi Park Park Park aja. Ada banyak pilihan tempat wisata lain yang bisa dicoba untuk mengisi liburan bareng keluarga, tanpa harus ngejebolin isi rekening.
Ayo ke Malang!
Bonus Spesial Judi Online 100% !
BalasHapusKhusus Untuk Permainan :
• Sabung Ayam
• Sv388
• S128
• Casino Sexy Baccarat
Tersedia » Deposit Linkaja
Transaksi Lainnya » OVO | GOPAY | DAMA | SAKUKU & SEMUA REKENING BANK
» Daftar Via onlinechat : https://bit.ly/2VD8fER
» Daftar Via Whatsapp : https://bit.ly/31SZvwy
» Daftar Via Situs : http://bit.ly/daftarlinkaja
Pendaftaran Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita